Mengenal Penyakit Osteoporosis (Pengeroposan Tulang)

Pengertian Osteoporosis adalah suatu penyakit tersembunyi (silent disease) tanpa gejala awal. Gejala akan timbul bila sudah menjadi mikrotraktur (patah tulang yang kecil/ halus) atau traktur (patah) salah satu anggota tubuh.

Tulang merupakan organ yang dinamis, selalu berubah dan mengalami pembaharuan. Proses pembaharuan ini dimulai dengan proses pengeroposan tulang oleh sel-sel tulang yang disebut osteoklast dan diikuti oleh proses pembentukan tulang ditempat pengeroposan tadi oleh sel-sel tulang yang disebut osteoblast, sehingga terbentuk tulang baru ditempat tersebut.

Proses ini berpasangan dan seimbang disebut proses remodeling. Setelah pembentukan tulang baru, akan terjadi proses mineralisasi tulang oleh kalsium, fosfat, magnesium dan mineral lain sehingga tulang yang terbentuk akan kuat dan sempurna.

Osteoporosis (Pengeroposan Tulang)

Pada osteoporosis, proses pengeroposan terjadi berlebihan tanpa diikuti oleh proses pembentukan yang imbang sehingga tulang relative lebih tipis dan rapuh. Sesudah usia 30- an secara bertahap massa tulang berkurang. Pada wanita penurunan massa tulang sangat bermakna berkaitan dengan menurunnya hormone estrogen. Dimulai beberapa tahun sebelum menopause sampai 5 tahun setelah menopause, setelah itu penurunan massa tulang berlangsung lambat sampai akhir hidupnya.

Bila osteoporosis telah terjadi, timbul berbagai masalah yaitu : Patah tulang Perubahan bentuk tulang, berkurang tinggi dan bongkok Biaya besar terutama terjadi pada usia lanjut yang tidak lagi sebagai penghasil dana. Gangguan nyeri, ketidakmampuan, kecacatan sangat berpengaruh pada emosi pasien dan gairah hidupnya.

Faktor-faktor resiko terjadinya osteoporosis

Faktor resiko yang tak dapat diubah.

  • Wanita : umumnya tulang wanita lebih kecil dibandingkan pria
  • Usia lanjut : peningkatan umur 1 dekade akan meningkatkan resiko osteoporosis 1,4-1,8 kali.
  • Bentuk badan : semakin kecil dan kurus tubuh seseorang semakin beresiko mengalami osteoporosis – Penyakit-penyakit seperti diabetes, ginjal dan lainlain
  • Gangguan hormone

Faktor resiko yang dapat diubah

  • Merokok dan alkohol dihentikan karena dapat menimbulkan turunnya kadar hormon dalam tubuh dan gangguan pada absorpsi kalsium yang mengawali terjadinya kehilangan massa tulang
  • Kekurangan asupan kalium segera diatasi
  • Kurang latihan fisik dengan membuat program latihan
  • Perbaikan berat badang yang kurang

Untuk mengetahui, seorang penderita osteoporosis maka diarahkan pada identifikasi faktor resiko, termasuk gaya hidup, pemeriksaan klinis, pemeriksaan laboratorium (tidak banyak manfaatnya), pemeriksaan radiology dan pemeriksaan densikometeri tulang.

Hasil akhir pengobatan osteoporosis adalah “tidak terjadi fraktur” karena itu terapinya terutama dalam aspek pencegahan, antara lain :

  • Lakukan aktifitas fisik yang teratur meliputi berjalan, bersepeda, berenang 30-60 menit/ hari
  • Jaga asupan kalsium 100-1500 mg/ hari baik melalui makanan sehari-hari maupun suplemen
  • Hindari merokok dan minum alkohol
  • Kenali berbagai penyakit dan obat-obatan yang dapat menimbulkan osteoporosis
  • Hindari mengangkat barang-barang yang berat pada penderita yang sudah pasti osteoporosis
  • Hindari berbagai hal yang dapat menyebabkan jatuh, misalnya lantai licin, obat penenang, obat hipertensi
  • Hindari kekurangan vitamani D, terutama pada orangorang yang kurang terpapar sinar matahari

Sumber: dr. Maha CLM, Poliklinik Kantor Pusat DJBC

Penyakit Osteoporosis (Pengeroposan Tulang) – Lentera Sehat

Lentera Sehat

Pemerhati kesehatan yang suka berbagi artikel kesehatan berdasarkan sumber referensi yang dapat dipercaya.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *