Manfaat Ganja Dalam Dunia Kesehatan

Perdagangan tanaman ganja di Indonesia memang dilarang karena banyak disalahgunakan sehingga dapat merusak kesehatan manusia. Namun dalam dunia kesehatan, penggunaan tumbuhan ganja dengan dosis yang tepat justru bisa menyelamatkan nyawa manusia dari berbagai jenis penyakit.

Tanaman ganja yang bahasa latinnya Cannabis Sativa atau Cannabis Indica, merupakan tanaman perdu liar yang tumbuh subur di daerah beriklim tropis dan sub tropis yang memiliki ketinggian 1,000 meter di atas permukaan laut.

Manfaat Ganja Dalam Dunia Kesehatan

Berikut beberapa referensi tentang manfaat ganja dalam medis yang telah dibuktikan oleh penelitian dari lembaga terpercaya.

Ganja Mencegah Serangan Epilepsi

Penelitian Virginia Commonwealth University. Senyawa dalam ganja bisa mencegah serangan Epilepsi. Studi yang dipublikasikan di jurnal ilmiah, Journal of Pharmacology and Experimental Therapeutics, tahun 2013 menyebut bahwa senyawa Cannabinoids bekerja dengan mengikat sel otak yang bertanggungjawab mengatur rangsangan dan rasa tenang pada manusia.

Ganja Meringankan Rasa Sakit

Penelitian University of California. Sebagian penderita Diabetes mengalami kerusakan saraf di bagian kaki dan tangan. Gejalanya adalah rasa terbakar di bagian tubuh tersebut. Belum lama ini peneliti University of California menemukan Cannabis efektif meringankan rasa sakit yang disebabkan oleh kerusakan saraf. Namun hingga kini Badan Pengawasan Obat AS, FDA, belum memberikan lampu hijau buat terapi ganja untuk pasien Diabetes.

Ganja Meringankan Glaukoma

Penelitian National Eye Institute America. Sejak lebih dari sepuluh tahun silam National Eye Institute di Amerika Serikat telah menyarankan penggunaan ganja untuk mengurangi gejala Glaukoma. Penyakit ini memicu pembesaran bola mata yang kemudian menekan saraf mata dan menyebabkan gangguan penglihatan. Mengkonsumsi ganja dengan menghisapnya, menurut NEI, dapat meringankan tekanan pada saraf mata.

Ganja Meredakan Penyakit Autoimun

Penelitian University of South Carolina. Autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh manusia membunuh sel-sel sehat ketibang memerangi penyakit. Hasilnya organ tubuh sering diserang radang. Tahun 2014 silam peneliti dari University of South Carolina menemukan senyawa THC di dalam ganja mampu mengubah molekul dalam DNA yang bertanggungjawab mempercepat proses peradangan. Sejak saat itu Cannabis digunakan untuk merawat pasien Autoimun.

Ganja Melindungi Otak

Penelitian University of Nottingham. Ganja terbukti mampu melindungi otak dari kerusakan yang disebabkan serangan stroke. Studi tersebut menyebut ganja membatasi area di dalam otak yang terkena dampak stroke. Kendati belum diuji klinis, temuan tersebut memperkuat teori lain bahwa mariyuana juga mampu meminimalisir kerusakan akibat trauma atau geger otak.

Ganja Memerangi Alzheimer

Publikasi The Journal of Alzheimer’s Disease. Sebuah studi yang dipublikasikan di The Journal of Alzheimer’s Disease mengungkap, dosis kecil Tetrahydrocannabinol, senyawa yang terdapat di dalam tumbuhan mariyuana, dapat memperlambat pembentukan plak amiloid yang membunuh sel otak dan bertanggungjawab atas penyakit Alzheimer. Selama eksperimen peneliti menggunakan minyak cannabis.

Ganja Membunuh Kanker

Publikasi situs https://www.cancer.org menyebutkan pemerintah Amerika 2015 silam akhirnya mengakui khasiat Mariyuana memerangi penyakit Kanker. Sebelumnya sebuah studi yang dipublikasikan di situs pemerintah cancer.org mengungkap senyawa Cannabinoids mampu membunuh sel Kanker dan memblokir sejumlah pembuluh darah yang dibutuhkan Tumor untuk tumbuh. Cannabinoids antara lain efektif mengobati penyakit kanker usus, kanker payudara dan kanker hati

Ganja Menghambat Sklerosis Ganda

Publikasi Canadian Medical Association Journal. Sklerosis Ganda adalah gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang merusak lapisan lemak pelindung saraf manusia. Akibatnya saraf mengeras dan menyebabkan kejang-kejang yang memicu rasa sakit luar biasa. Sebuah studi yang dipublikasikan di Canadian Medical Association Journal tahun lalu menyebut Cannabis dapat meringankan gejala kejang pada pasien Sklerosis Ganda.

Ganja Meringankan Efek Samping Hepatitis C

Publikasi European Journal of Gastroenterology and Hepatology. Serupa obat Kanker, terapi obat buat meredam Hepatitis C picu efek samping seperti lelah, mual, otot pegal, kehilangan nafsu makan dan depresi. Namun studi yang diterbitkan di European Journal of Gastroenterology and Hepatology, mengungkap lebih dari 86% pasien mampu menuntaskan terapi Hepatitis C dengan mengkonsumsi ganja. Cannabis diyakini mampu meredam efek samping terapi Hepatitis C.

(dikutip dari dw.com dari berbagi sumber)

 

Manfaat Ganja Dalam Dunia Kesehatan – Lentera Sehat

Lentera Sehat

Pemerhati kesehatan yang suka berbagi artikel kesehatan berdasarkan sumber referensi yang dapat dipercaya.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *