Penyebab Suara Serak atau Hilang

Sebelumnya perlu diketahui bahwa suara terbentuk pada saat udara keluar dari paruparu melalui kotak suara (laring) di mana terdapat pita suara. Pita suara tersebut dapat menutup dan membuka menghasilkan vibarsi atau getaran yang akan menimbulkan bunyi/suara. Kemudian suara dikelola oleh lidah dan rongga mulut yang kemudian menghasilkan kata kata. Larings atau kotak suara ini berada di ujung atas tenggorokan dan tepat dibelakang lidah.

Suara serak atau hilang adalah gejala umum karena adanya gangguan saluran napas atas yang melibatkan laring/kotak suara dan pita suara. Peradangan atau iritasi pada pita suara menyebabkan fungsi membuka dan menutupnya terganggu yang menyebabkan suara berubah menjadi serak/hilang.

Penyebab iritasi atau radang antara lain infeksi bakteri, virus atau keadaan seperti lama berteriak atau bersorak, penggunaan suara dengan tidak tepat, menghirup udara atau asap yang iritan seperti tembakau, bahan kimia, peluntur cat, alkohol dll.

Iritasi ini bila diulang atau dibiarkan terus menerus tanpa penanganan yang tepat, dapat menyebabkan kerusakan pita suara seperti timbulnya benjolan kecil nodul, polip di pita suara, luka daerah laring atau pita suara menjadi kasar dan tebal.

Gangguan suara seperti ini sebenarnya jarang yang bersifat serius. Gangguan yang akut biasanya tidak lama hanya beberapa hari saja. Umumnya karena ada infeksi virus seperti flu atau penggunaan suara yang berkepanjangan dalam satu waktu. Sedangkan gangguan yang kronis bisa berlangsung bulanan.

Penyebabnya karena penggunaan suara yang kurang tepat dalam jangka panjang. Sering terjadi pada para pengajar/dosen, penyanyi, petugas call center dan lain-lain.

Gejala timbul dalam waktu 12 – 24 jam tergantung penyebabnya. Gangguan berupa serak/parau, berlanjut suara hilang dan kadang disertai rasa nyeri di tenggorokan terutama saat bersuara.

Bila gejala tersebut timbul, maka yang dapat dilakukan oleh saudara adalah :

  • Hentikan semua praktek yang diketahui menyebabkan suara parau
  • Hirup udara atau uap hangat yang ditampung dalam wadah dan ditutup dengan handuk. Dapat membantu meredakan iritasi yang ada dan menimbulkan rasa nyaman.
  • Belajarlah menggunakan suara dengan benar, jangan bersuara berlebihan atau dalam jangka panjang
  • Konsumsi air yang cukup terutama saat aktivitas bersuara berlanjut
  • Berhenti merokok, atau hentikan kontak dengan bahan-bahan yang dapat mengiritasi seperti alkohol, tembakau dll.

Jika suara serak masih berlanjut, periksakan diri ke dokter untuk diteliti dan dicarikan penyebabnya. Penyebab karena bakteri atau virus biasanya di ikuti dengan gejala-gejala lain seperti influenza, batuk, campak atau gejala infeksi lainnya.

Dengan pengobatan yang tepat maka gangguan suara ini akan sembuh dalam beberapa hari. Sedangkan gangguan suara yang disebabkan oleh polip atau nodul di pita suara maka benjolan tersebut harus dibuang melalui pembedahan.

Lentera Sehat

Pemerhati kesehatan yang suka berbagi artikel kesehatan berdasarkan sumber referensi yang dapat dipercaya.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *