Gangguan Cidera Pada Sendi Lutut

Sendi lutut terdiri dari beberapa bagian yaitu tulang (tulang paha, dua tulang tungkai bawah, dan tulang lutut), tulang rawan sendi, jaringan pengikat (ligamen), bantalan sendi (meniscus), otot dan tendon, dan lapisan lemak sendi (bursae).

Jenis trauma sendi lutut yang sering terjadi, antara lain robekan ligament, robekan meniscus, cidera otot atau tendon, retak tulang lutut, geser tulang lutut, cidera sendi tulang rawan. Gangguan-gangguan ini resikonya meningkat pada seseorang yang jarang berolah raga, sudah lama tidak melakukan aktivitas berolah raga, atau melakukan pemanasan yang tidak optimal.

Trauma Sendi Lutut

Beberapa gangguan cidera sendi lutut yang sering dialami

Trauma Robekan Ligamen

Terjadi bila jaringan ikat yang memersatukan struktur tulang sendi, rusak atau putus. Keluhan ini bisa dari ringan sampai berat tergantung dari parahnya kerusakan yang terjadi. Gangguan yang ringan secara awam disebut keseleo. Gejala umum yang timbul, biasanya nyeri, bengkak, perubahan bentuk, dan perubahan warna.

Untuk pertolongan pertama, yaitu dengan mengistirahatkan bagian yang kena trauma, kompres dingin/es, dan dibalut dengan verban elastic untuk mengkontrol pembengkakan dan membatasi gerakan yang terkena trauma. Setelah itu, kaki sedikit diangkat untuk mengurangi pembengkakan.

Untuk mengatasi nyeri dapat diberikan anti sakit nonsteroid. Bila nyerinya hebat maka sebaiknya dilakukan rontgen untuk menyingkirkan kemungkinan patah atau fraktur.

Trauma Robekan Menikus

Meniskus adalah bantalan sendi yang berfungsi sebagai shock breaker. Meniskus ini yang akan mendistribusikan beban/berat badan secara merata di sendi lutut. Sehingga keluhan lebih terasa pada saat harus menumpu berat badan. Robekan ini sering terjadi bila gerakan atau manuver mendadak saat berolah raga, dimana lutut dalam posisi tertekuk dan kaki di bawah.

Robekan meniskus menyebabkan nyeri hebat dan kadang disertai bunyi tertentu pada saat kejadian. Nyeri akan terasa lebih hebat pada saat digerakkan, sedangkan bengkaknya akan timbul kemudian. Kadang kaki tidak dapat diluruskan. Untuk kasus ini sebaiknya diperiksakan ke dokter untuk dirontgen, MRI, atau atroskopi. Penanganannya dengan tindakan operasi. Robekan meniskus ini meningkatkan resiko gangguan degeneratif lebih dini.

Trauma Otot dan Tendon

Gangguan otot terjadi bila peregangan otot terjadi berlebihan yang menyebabkan kerusakan serat-serat otot. Gejalanya dimulai dari rasa nyeri, bengkak, dan meradang. Pertolongan pertama dilakukan seperti dengan robekan ligamen. Rata-rata dalam dua hari, keluhan akan mereda dan lutut/kaki sudah dapat dilatih secara bertahap.

Bila keluhan sangat hebat, maka perlu dilakukan rontgen untuk memastikan tidak ada fraktur/patah. Operasi dilakukan bila robekan otot cukup hebat. Cidera otot ini sebenarnya dapat dicegah dengan melakukan pemanasan dan pendinginan yang baik. Kembali ke kasus Saudara Ilham, sebaiknya diperiksakan ke dokter untuk diberikan anti sakit dan dievaluasi, apa perlu pemeriksaan rontgen sebagai pelengkapnya.

Glosarium

  • Trauma = Secara medis, mengacu pada cedera serius atau kritis, luka, atau syok.
  • Rontgen = Tindakan menggunakan radiasi untuk mengambil gambar bagian dalam dari tubuh.

 

Trauma Sendi Lutut – Lentera Sehat

Lentera Sehat

Pemerhati kesehatan yang suka berbagi artikel kesehatan berdasarkan sumber referensi yang dapat dipercaya.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *