Hubungan Merokok Dengan Kesehatan Jiwa

Hubungan Merokok Dengan Kesehatan Jiwa. Kasus penyakit yang terjadi yang disebabkan merokok secara nyata berkorelasi dengan masalah kesehatan jiwa dalam populasi umum. Mereka yang mengidap gangguan psikotik dan tinggal dalam institusi seperti rumah sakit jiwa atau panti 70 persen merokok dan 52 persennya perokok berat.

Pada mereka yang mengalami gangguan schizophrenia merokok adalah masalah besar yang amat sangat sulit dihentikan meski penghentiannya dengan terapi. Lebih dari separuh orang dengan schizophrenia (52%) yang tinggal di institusi perawatan tidak dapat dihentikan merokok.

Kesehatan Jiwa Akibat Rokok

Dalam studi “The Effects of Parental Tobacco and Marijuana Use and Personality Attributes on Child Rearing in AfricanAmerican and Puerto Rican Young Adults” yang ditulis oleh Judith Brook dkk, dengan responden 258 laki-laki dan perempuan, mendapatkan bahwa perokok tembakau atau ganja memberikan dampak buruk pola pengasuhan pada anak sebagai interaksi personaliti orangtua terhadap anak.

Antonio Terracciano dan Paul T. Costa, Jr. dalam tulisannya Smoking and the Five-Factor Model of Personality, mengatakan bahwa para pecandu rokok kebanyakan bersifat lebih mudah cemas, lebih kurang mudah menyetujui sebuah permusyawarahan dan kurang hati-hati. Dengan dorongan untuk terus merokok yang demikian besar sehingga sulit dihentikan, selalu mencari stimulasi, disiplin kurang serta kurang mempertimbangkan konsekuensi.

Inilah yang membawa mereka sulit untuk mempertimbangkan alasan kesehatan untuk berhenti merokok, meski mereka tahu merokok merusak kesehatan mereka dan orang di sekitar mereka, termasuk anak-anak mereka. Banyak penelitian yang mendukung penelitian ini.

Joel Yager, seorang dokter, dalam Journal Watch Psychiatry November 5, 2003, mengatakan bahwa perokok adalah orang yang depresif atau mempunyai riwayat depresi. Boleh jadi depresinya juga terkait ketika mereka tersadar berhenti merokok dihadang oleh risiko kesehatan akibat rokok bagi diri dan keluarganya. Mereka yang mempunyai gangguan suasana perasaan (mood) akan lebih nyaman kalau merokok dan ketika mereka berhenti merokok mereka mengalami depresi.

Gangguan jiwa dan fisik pecandu rokok

Hubungan sebab akibat yang jelas nyata antara gangguan jiwa dan adiksi rokok terlihat dari bukti kuat bahwa penghentian nikotin membuat timbulnya gangguan kecemasan. Mereka pecandu rokok kualitas hidupnya rendah.

Thorn, Jörgen dkk dalam “Low socio-economic status, smoking, mental stress and obesity predict obstructive symptoms in women, but only smoking also predicts subsequent experience of poor health”, mendapatkan bahwa faktor gaya hidup seperti stress mental, kegemukan dan merokok pada perempuan membuat para perempuan tersebut buruk kualitas hidupnya dan saluran pernafasannya. Penelitian ini dilakukan selama puluhan tahun mengikuti perkembangan para perempuan perokok.

Memperhatikan keterkaitan gangguan jiwa dan fisik dengan pecandu rokok maka larangan merokok di tempat umum juga perlu disertai pertimbangan akan hal ini, dengan menyediakan tempat merokok di suatu tempat terpisah dari mereka yang ingin hidup bebas dari asap rokok. Tentu saja keputusan menghentikan rokok merupakan keputusan sehat yang ditunggu oleh lingkungan mereka berada.

Baca 8 Langkah Menghentikan Kebiasaan Merokok.

 

Hubungan Merokok Dengan Kesehatan Jiwa

Lentera Sehat

Pemerhati kesehatan yang suka berbagi artikel kesehatan berdasarkan sumber referensi yang dapat dipercaya.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *