Terapi Thrombolysis pada Penanganan Stroke Akut

Terapi Thrombolysis pada penanganan stroke akut ternyata efektif menjebol sumbatan pada pembuluh darah. Oleh karena itu pada World Stroke Day 2012 yang lalu, terapi medical mulai berkembang sebagai upaya mengefektifkan penyembuhan stroke.

Telah ditunjukkan bahwa orang yang dirawat pada unit stroke memiliki kesempatan lebih tinggi untuk bertahan hidup daripada yang lain dirawat di rumah sakit. Bahkan jika mereka sedang dirawat oleh dokter dengan pengalaman pada stroke, maka bisa jadi pasien stroke akan sembuh total.

Terapi Thrombolysis Untuk Stroke Akut

Banyak penderita stroke tidak mau berobat dan bahkan tidak ingin dirawat di rumah sakit. Padahal, kini rumah sakit modern sudah memiliki terapi atau unit yang menangani stroke. Update tentang pengobatan stroke pun terus dilakukan, sumbatan darah yang menyebabkan stroke juga bisa diobati dengan cara terapiterapi.

Salah satu terapi yang lagi booming di dunia yakni thrombolysis. Terapi obat-obatan dengan cara menjebol sumbatan darah pada pembuluh darah ini dianggap mampu menolong sel otak yang kelaparan. Sehingga, penyumbatan darah akan bisa diatasi.

Dalam dunia internasional, terapi thrombolysis ini sudah terbukti aman dan efektif dalam pengobatan stroke akut. Terapi ini sebenarnya sudah berkembang pada tahun 1984, ketika Raymond Adams dari Massachuset General Hospital mengatakan stroke is not treatable hingga akhirnya pengobatan nihilisme menjadi berkembang di rumah sakit. Sehingga, kebanyakan dokter melakukan pertolongan terhadap penyumbatan darah pada penderita stroke.

Selain up date baru, terapi medis di rumah sakit memang mampu meminimalkan pembesaran tetes atau mencegah penggumpalan baru pada saraf. Untuk itulah, dokter atau perawat seringkali memberi obat-obatan seperti aspirin, clopidogrel dan dipyridamole guna mencegah parahnya stroke.

Selain terapi definitif, dalam manajemen stroke akut, kita juga melakukan kontrol gula darah, serta memastikan pasien mengalami oksigenasi yang memadai dan cairan infus yang memadai.

Pasien yang diterapi di rumah sakit oleh dokter syaraf yang tergabung dalam unit stroke akan diposisikan seperti di tandu, daripada duduk. Hal ini berfungsi untuk meningkatkan aliran darah ke otak karena jika dibiarkan tekanan darah yang akan meningkat segera setelah stroke.

Meskipun tekanan darah tinggi dapat menyebabkan beberapa stroke, hipertensi selama stroke akut ini ditangani sebaik mungkin maka aliran darah akan tetap terkontrol ke otak.

Dr Frederick H Moniaga SpS, dokter dpesialis syaraf Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan, Surabaya mengatakan, selain karena gaya hidup seperti merokok, minum alkohol, makan fast food, stress, kurang olahraga yang membuat jumlah penderita stroke meningkat.

 

Terapi Thrombolysis pada Penanganan Stroke Akut – Lentera Sehat

Lentera Sehat

Pemerhati kesehatan yang suka berbagi artikel kesehatan berdasarkan sumber referensi yang dapat dipercaya.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *