Kontroversi Tentang Terapi Akupuntur

terapi akupuntur

Sebagian masyarakat masih enggan memasukkan akupuntur sebagai bagian dari terapi. Seringkali mereka masih menyangsikan manfaat akupuntur terutama dengan anggapan bahwa akupuntur merupakan jenis pengobatan alternatif. Lebih lanjut, ada yang mengatakan akupuntur tidak dapat dibuktikan kebenarannya.

World Health Organization (WHO) sendiri telah mengakui akupuntur sebagai terapi tradisional terstandar berupa prosedur keahlian yang tidak menggunakan obat. Terapi tersebut didasarkan atas kepercayaan atau pengalaman pada budaya-budaya tertentu. Penggunaannya merupakan bagian dari pencegahan, diagnosis, atau pengobatan, baik penyakit fisik maupun mental.

Sayangnya, masyarakat juga cenderung tidak mempercayai tingkat keamanan akupuntur. Akupuntur memiliki arti praktik kedokteran Cina tradisional dengan menusukkan jarum halus ke lokasi tubuh bagian luar yang spesifik untuk keperluan terapi.

Jarum ditusukkan ke titik-titik tertentu pada garis meridian tubuh di mana energi qi, energi kehidupan, mengalir. Cara kerja itulah yang sering mendatangkan kekhawatiran dan membuat pasien berpikir dua kali sebelum memutuskan diakupuntur.

Menjawab permasalahan tersebut, WHO mengeluarkan sebuah guidelines bagi para akupunturis guna menstandarisasi level keamanan terapi. Kunci utamanya adalah kebersihan, sterilisasi, dan teknik aseptik.

Cara mencegah kejadian infeksi pada proses akupuntur serupa dengan proses penginjeksian subkutan maupun intramuskular, yaitu melalui cara-cara berikut ini:

Menciptakan lingkungan kerja yang bersih dari debu dan kotoran.

Perlu ada suatu area kerja khusus, seperti meja yang dialasi dengan kain steril, sebagai tempat untuk meletakkan jarum dan perlengkapan akupuntur steril yang telah disimpan melalui cara yang tepat.

Tangan akupunturis menjadi media yang sangat rentan untuk menularkan infeksi terhadap pasien, maka akupunturis harus mencuci tangan dengan teknik steril yang tepat sebelum melakukan terapi.

Banyak akupunturis yang mempalpasi titik-titik akupuntur setelah situs tersebut disiapkan untuk ditusuk. Dalam hal itu, kuku jari harus terus dibersihkan menggunakan alkohol. Situs tusukan pun perlu disiapkan dan dibersihkan dengan alkohol 70% dari sentral memutar ke perifer.

Tidak boleh ada irisan, luka, atau infeksi di sekitarnya. Setelah itu, hal yang diperhatikan setelah proses akupuntur adalah manajemen serta penghancuran limbah medis secara berhati-hati.

Akupuntur memang masih kontroversial. Walaupun demikian, sudah banyak penelitian berskala internasional yang meneliti manfaatnya bagi kesehatan. Sebagian penelitian tersebut sudah berhasil menjawab kontroversi akupuntur. Maka, setelah mengetahui tingkat keamanannya, kita dapat mulai mempertimbangkan akupuntur sebagai terapi.

 

Kontroversi Tentang Terapi Akupuntur

Lentera Sehat

Pemerhati kesehatan yang suka berbagi artikel kesehatan berdasarkan sumber referensi yang dapat dipercaya.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *