Hubungan Penyakit Jantung Dengan Kelainan Pada Gigi

Jantung Dan Kelainan Pada Gigi

Gigi dan mulut merupakan pintu masuknya udara serta makanan kedalam tubuh guna berlangsungnya kehidupan, bersamaan dengan udara dan makanan itu pula ada lebih dari 350 bakteri dan mikroorganisme didalam mulut. Bakteri ini sebenarnya bukan merupakan masalah jika jumlahnya seimbang dan hidup harmonis, tetapi bisa menjadi tidak harmonis jika muncul gangguan seperti adanya kelainan di dalam rongga mulut seperti gigi berlubang.

Kelainan pada jaringan penyangga gigi yang sering ditemukan adalah gingivitis dan periodontitis. Keduanya dipercaya dapat memicu timbulnya penyakit sistemik, salah satunya adalah penyakit jantung koroner.

Kelainan Pada Gigi Dan Hubungannya dengan Penyakit Jantung

Penyakit jantung koroner ditandai dengan menebalnya pembuluh darah koroner jantung yang disebabkan oleh timbunan lemak yang kemudian akan menghambat aliran darah ke jantung, sehingga nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan jantung pun menjadi berkurang.

Hal inilah yang kemudian dapat mengakibatkan terjadinya serangan jantung. Di samping itu, peranan dari bakteri dan mikroorganisme yang terbentuk berlebihan pada keadaan gigi berlubang, gingivitis, dan periodontitis akan menembus pembuluh darah dan terus terbawa aliran darah yang akan dengan mudah menempel pada timbunan-timbunan lemak yang terdapat pada jantung.

Selain itu juga ditemukan bahwa bakteri dan mikroorganisme yang terbawa aliran darah dapat memproduksi sejenis enzim yang mempercepat proses pengerasan dinding pembuluh darah, sehingga pembuluh darah mengeras dan tidak elastis lagi, inilah yang kemudian disebut dengan arterosclerosis.

Berdasarkan penelitian, dari sekumpulan pasien dengan penyakit jantung ditemukan 54% dari jumlah pasien tersebut memiliki riwayat kelainan periodontal. Telah kita ketahui asal mula kelainan gigi seperti gigi berlubang, gingivitis, serta periodontitis diawali dengan plak gigi, sedangkan kelainan jantung koroner diawali juga dengan terbentuknya plak pada pembuluh darah, kedua plak ini merupakan dua jenis plak yang berbeda.

Plak pada gigi terbentuk di rongga mulut dan terdiri dari ratusan spesies bakteri, sedangkan plak pada arteri pembuluh darah terdiri dari bahan lemak yang menumpuk di dinding arteri bagian dalam. Dengan demikian terdapat hubungan antara penyakit kardiovaskuler dan penyakit pada gigi serta jaringan penyangganya, juga pengerasan arteri (arteriosklerosis).

Bakteri yang terdapat pada gigi berlubang, gingivitis dan periodontitis diawali dengan adanya plak pada gigi, yang selanjutnya bakteri masuk ke pembuluh darah, terbawa dengan aliran darah dan menempel pada plak yang berupa lemak di pembuluh darah.

Di samping itu, bakteri-bakteri tersebut menghasilkan enzim, di mana enzim tersebut membuat dinding pembuluh darah mengeras. Apabila dibiarkan dalam waktu yang lama, enzim ini berpotensi serangan jantung/stroke. Di sini terlihat terdapat hubungan antara kelainan gigi geligi dengan kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Dari penjabaran di atas akan mengingatkan kita untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, serta harus berhati-hati dalam melakukan tindakan terhadap kesehatan gigi. Ada baiknya bila pasien menjelaskan kepada dokter gigi tentang kondisi yang ada dan dokter gigi bertanya pada pasien kelainan sistemik yang diderita/riwayat keluarga, khususnya pada pasien dengan kelainan kardiovaskuler.

Karena sebelum dilakukan tindakan seperti membersihkan karang gigi apalagi pencabutan gigi diberikan antibiotika 1-2 hari, untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi oleh bakteri endokarditis. Bakteri endokarditis adalah jenis bakteri yang menyerang katup jantung dan dinding pembuluh darah seperti yang telah dikemukakan di atas.

Di samping dapat menyumbat pembuluh darah jantung, proses yang sama juga dapat terjadi di pembuluh darah otak yang menyebabkan penyumbatan yang kita kenal sebagai stroke. Harus diperhatikan pula biasanya pasien dengan kelainan jantung dan pembuluh darah rutin mengonsumsi obat pengencer darah, pada saat tindakan oleh dokter gigi seperti pencabutan dan pembersihan karang gigi, pasien akan diinstruksikan untuk menghentikan konsumsi obat pengencer darah 5 hari sebelum tindakan untuk mencegah terjadinya pendarahan.

Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan/komplikasi yang buruk, maka dapat dilakukan pencegahan dengan cara menggosok gigi secara teratur untuk menghilangkan plak gigi. Dengan berkurangnya timbunan plak maka akan mengurangi resiko penyakit gusi yang dapat menyebabkan masalah kardiovaskuler, karena semakin banyak plak di mulut, maka akan meningkat pula risiko penyakit kardiovaskuler.

Kontrol rutin ke dokter gigi 2 kali setahun (tiap 6 bulan) sangat dianjurkan, apalagi pada orang-orang yang memiliki riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah serta penyakit sistemik lainnya.

Dengan diketahuinya hubungan antara kelainan gigi dengan kelainan jantung dan pembuluh darah, maka jangan pernah meremehkan sakit gigi, karena banyak penyakit berawal dari mulut. Menjaga kesehatan mulut berarti menjaga kesehatan seluruh badan, karena mulut adalah pintu masuk segala macam benda asing ke dalam tubuh. Hal penting lainnya yang tidak boleh dilupakan adalah jangan tunggu sampai sakit gigi, periksakan gigi secara rutin, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.

Ditulis oleh Drg. Ika Mauliana

 

Kelainan Pada Gigi Dan Hubungannya dengan Penyakit Jantung

Lentera Sehat

Pemerhati kesehatan yang suka berbagi artikel kesehatan berdasarkan sumber referensi yang dapat dipercaya.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *